HERE I GO!! DIERGO!! LEGGO!!
Pasti kalian penasaran kan, kenapa di setiap postingan di sosial media manapun, saya sering menulis kata “LEGGO”? Entah itu di ucapan awal “HERE I GO!! DIERGO!! LEGGO!!” ataupun di akhir kalimat “SALAM LEGGO!!”. Barangkali dari kalian ada yang biasa aja atau kesel karena saya sering nulis begitu, oh atau mungkin kalian mikir: “Ah, kenapa musti Salam LEGGO? Kenapa nggak Salam Cinta Damai, Salam Dua Jari, atau Salam Olahraga? Kenapa nggak sekalian Salam Escetepe aja biar kayak si Jeremi Netek?”. Di tulisan artikel pertama saya di blog ini, saya bakal bahas ini semua.
Istilah “LEGGO” diambil dari bahasa gaul Inggris yang merupakan kependekan dari kata “Let go” (biarin) & “Let’s go” (kuylah). Kebetulan saya udah google sana-sini, tapi belum nemu satupun sejarah dari kata “LEGGO”, entah bisa aja kan itu sudah ada dari tahun 17 sebelum Masehi. Maklum, karena saya kuliah di jurusan Pendidikan Bahasa Inggris, jadi belajar tentang etimologi suatu kata dalam bahasa Inggris (mampus elu denger kata etimologi, cari sendiri sono di Google, haha).
Nah, kok bisa sih tiba-tiba mengusung kata “LEGGO”?
Awalnya lantaran saya sering banget denger kata tersebut di lagu-lagu K-POP, terutama yang alirannya hip-hop dance. Pokoknya kalau nggak “LEGGO” ya “BBBBBRRRRRAAAAAHH” (bukan “BRA” loh). Dari situlah saya gatel untuk memasukkan kata “LEGGO” ke dalam debut single saya di industri musik Indie Korea “Dopamine”, niatnya biar terdengar kekinian aja sih, haha. Tepat di bagian awal lagu yang bercerita tentang proses jatuh cinta secara ilmiah tersebut kan terdengar ucapan “HERE I GO!! DIERGO!! LEGGO!!” yang kalau diperhatikan, rimanya pas karena tiga-tiganya diakhiri dengan kata “GO”. Ya awalnya sih biasa aja, seperti tadi yang saya bilang, biar terdengar kekinian aja, biar kayak orang-orang gitu... Lama-lama karena saya sering iseng muterin lagu tersebut dan sekalian ngafalin liriknya, eh jadi kepikiran kenapa kata “HERE I GO!! DIERGO!! LEGGO!!” nggak saya jadikan jargon pribadi atau salam awal aja. Paling nggak minimal biar kayak SNSD “Jigeumeun Sonyeoshidae (Right now, it’s Girls’ Generation)” atau SUPER JUNIOR “Urineun Syupeo Juni-EOYEO! (We are Super Junior)”. Akhirnya, ucapan “HERE I GO!! DIERGO!! LEGGO!!” pun jadi konsep diri (self-branding) saya dan cukup pede saat ngasih denger kata tersebut ke orang-orang, terutama ketika di atas panggung atau dimanapun itu, sembari kedua tangan saya membentuk huruf “G” & “O” yang merupakan gestur tangan pribadi saya berarti "GO" (Gestur Optimis)".
![]() |
DIERGO pas tampil di acara SPORA (Sport and Art) UNJ 2016 |
Makin kesini, saya jadi makin keterusan masukin kata “HERE I GO!! DIERGO!! LEGGO!!” ke dalam bagian awal lagu-lagu saya, bisa kalian denger di tembang “Bisa Hidup Tanpamu (Kamu Bukan Tuhan)”, “Dogma”, dan yang paling gres “GO! GO! Goyang!” which is the anthemic song of DIERGO. Karena itulah saya jadi suka banget sama kata “LEGGO” yang akhirnya mendukung konsep diri saya karena artinya yang bagus: mengajak kita membiarkan semuanya yang telah berlalu dan mengajak kita melakukan sesuatu yang baik untuk kedepannya, dilansir dari kependekan dari kata-kata yang sudah saya sebutkan sebelumnya. Tepatnya sih, saya punya kata andalan yang bikin orang inget sama saya, bukan sekedar tampang maupun suara aja. Jadi, nggak cuma bintang WWE Daniel Bryan yang sering ngomong “YES! YES! YES!”, Stone Cold Steve Austin “WHAT?”, Ric Flair “WOOO!”, Ron Simmons “DAMN!”, atau Broken Matt Hardy “DELETE!”, DIERGO juga punya dong.... “LEGGO!”.
Nih ya, untungnya punya kata andalan itu.... Saya jadi nggak bingung lagi kalau mau namain suatu usaha atau toko online saya sendiri. Makanya, saya memegang beberapa usaha saya sendiri: LEGGO DISTRO (clothing line), LEGGO DATABASE (first-hand supplier database business), & LEGGO RECORDS (recording company). Yang terakhir saya sebutkan ini juga memberikan manfaat besar bagi saya dalam merintis karir musik karena menjadi bendera ketika merilis sebuah single atau album. Gini, kalau video klip tayang di TV kan sering ada tuh penjelasan mengenai judul lagu, penyanyi, dan label rekaman yang menaungi si penyanyi, yaudah kan bisa saya tulis “LEGGO RECORDS”, hehe. Yang paling penting, kalau saya harus bikin proposal untuk tampil di suatu acara atau proposal untuk menggandeng publik figur agar menjadi bintang video klip, biar terkesan formal dan niat kan saya bisa tulis “LEGGO RECORDS” di atas kap surat, lengkap dengan alamat dan kontak saya. Mungkin saat ini LEGGO RECORDS cuma jadi label musik ala-ala aja (dan DIERGO jadi satu-satunya roster disana), tapi semoga suatu hari nanti kalau digarap secara serius bisa jadi perusahaan rekaman besar dan selevel dengan Sony Music, Musica Studios, Nagaswara, dan My Music Records yang sukses mencetak penyanyi-penyanyi berbakat.
Saya adalah pribadi yang selalu optimis dalam #WujudkanMimpi di masa depan dan nggak suka mengungkit masa lalu yang jelek-jelek, apalagi masalah man**n (maaf ngomong jorok, huahahaha). Maka dari itu, kata “LEGGO” emang bukan buat gaya-gayaan tapi menjadi penyemangat karena artinya tadi itu loh: mengajak kita membiarkan semuanya yang telah berlalu dan mengajak kita melakukan sesuatu yang baik untuk kedepannya. Jadi, jangan pernah menyerah, terus berusaha #WujudkanMimpi, dan saatnya untuk katakan.... SALAM LEGGO!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar