DIERGO's Official Blog

Jumat, 27 Oktober 2017

Pengalaman Iseng Ikut Audisi “Indonesian Idol 2017”


HERE I GO!! DIERGO!! LEGGO!!

Sebelumnya, tujuan saya menulis postingan kali ini semata-mata untuk memberikan gambaran ke kalian seperti apa suasana audisi untuk ajang pencarian bakat yang ditayangkan di TV swasta (dalam kasus ini: Indonesian Idol). Jadi kalau kalian ingin mengikuti audisi tersebut, tulisan ini sangat bermanfaat bagi kalian.


Untuk pertama kalinya setelah hampir 10 tahun diadakan, saya mengikuti audisi Indonesian Idol 2017 yang kali ini mengusung tagline "Live Your Dream"! Saya awal tau Indonesian Idol bakal diadain lagi itu dari iklan di Instagram. Memang sebelumnya saya daftar online dulu untuk mendapat nomor audisi, namun bahkan saya nggak tau sama sekali siapa aja artis-artis yang bakal mengisi kursi juri untuk Idol tahun ini (untung nggak ada Mas Anang atau Mas Dhani). Sebenarnya saya ikutan ini cuma buat “iseng” & “nekad” aja, biar ngerasain seperti apa sih suasana pas audisi. Nggak ada niatan untuk: “Wah, saya harus lolos audisi Idol!” karena sadar diri masih banyak kekurangan. Kebetulan saya udah bosen ikut audisi buat acara di kampus dan saatnya saya nggak jadi jago kandang lagi dan memperlebar sayap demi dikenal oleh masyarakat luas #tsaaaaah.


Let’s go to the point!



Saya datang pas hari ke-2 audisi di Jakarta, 15 Oktober 2017. Saya yang berangkat sendirian membawa gitar akustik tiba di JIEXPO Kemayoran sekitar jam setengah 8 pagi (padahal niatnya sampai sana jam setengah 7 pagi, cuman karena nggak biasa bangun pagi, jadi ya gitu deh). Dan pada saat perjalanan menuju lokasi audisinya, saya berkenalan dengan dua rekan: Zean & Rudi yang kebetulan hendak ke tempat yang sama. Saat itu lagi rame orang-orang pakai baju oranye dan membawa sepeda, karena kebetulan di JIEXPO juga sedang ada acara National Fixie Day yang digelar oleh Indomaret. Saking banyaknya, kami hampir aja ikut rombongan mereka (kan nggak lucu dong, bukannya ikut audisi Indonesian Idol, tapi malah Indomaret Idol).


Sesampainya di antrian audisi yang barisannya ternyata sangat panjang anjir itu, kami menunggu di bawah terik panas pagi dan sambil mengisi waktu, kami pun latihan nyanyi dan pastinya diiringi oleh gitar yang sengaja saya bawa untuk menunjang penampilan saya pas audisi. Saya memilih lagu dari FIREHOUSE “I Live My Life for You” lantaran saya merasa vokal saya bagus ketika membawakan lagu tersebut & mungkin terkesan “wow” aja bahwa saya yang pecinta musik K-POP ini malah akan nyanyi senandung Slow Rock 90-an itu (mungkin terinspirasi seorang Yoda Idol yang dulu bawain lagunya BAD ENGLISH “When I See You Smile”). Eh ngomong-ngomong K-POP, kebetulan si Zean ini fanboy juga, loh! Kami aja pas latihan nyanyi, iseng ngulik lagu K-POP dari SNSD, TWICE, hingga DAY6! Si Zean ini ternyata dulunya pernah ikut audisi dari SM Entertainment dan saya yang awalnya pengen banget ikut audisi itu meskipun akhirnya kelupaan pun memanfaatkan waktu untuk minta dia berbagi pengalamannya pas disana.



Pas jam 9 pagi, pintu menuju lokasi audisi sebenarnya di dalam Gedung Niaga JIEXPO pun mulai dibuka dan barisan antri pun mulai memajukan langkahnya. Sampai di tempat seperti foto di atas ini pun kami masih tetap harus menunggu untuk bisa masuk, ya jelas karena kami ada di barisan agak belakang banget anjir itu. Sayup-sayup suara musik dari acara sebelah pun menggema dan ternyata itu adalah dari band KOTAK yang saat itu menjadi bintang tamunya. Suara si vokalisnya, Tantri ketara banget pas bawain lagu “Beraksi”. Oh iya FYI, Tantri KOTAK ini dulunya pernah jadi juri tetap di Indonesian Idol beberapa tahun lalu, loh!



Di atas panggung kecil disana, nampak seseorang yang nggak bisa dibilang pembawa acara sih, tapi pokoknya dia ini orang RCTI. Dia akan memandu peserta audisi untuk melakukan suatu gerakan semangat yang nantinya akan di-shooting melalui drone camera. Mulai dari membuat ombak dari depan barisan, sampai joget “Baby Shark Dance” lengkap dengan musiknya yang disetel langsung (saya kebetulan nggak pernah denger sebelumnya dan nggak sudi juga melakukan joget “stupid” tersebut). Puncaknya kami disuruh untuk menepuk tangan dan menghentakkan kaki ikuti irama sambil menyanyikan hits dari grup band sepuh QUEEN “We Will Rock You”, namun liriknya akan diganti dengan “Indonesian Idol”. Pas masih terus-menerus bernyanyi, tiba-tiba datanglah seorang Daniel Mananta yang tahun ini dipercaya kembali untuk menjadi pembawa acara Indonesian Idol!!! Suasana di kerumunan sekitar kami pun makin heboh dan saking semangatnya, Daniel yang sedang menyapa peserta audisi itu sempat ketelen confetti yang meluncur pas audisi hari ke-2 di Jakarta resmi dimulai, wkwkwkwk.


Jam 11.15, setelah berjam-jam panas-panasan ria, kami pun akhirnya masuk ke dalam Gedung Niaga #fiyuuuuuh. Namun sebelumnya sama petugas disana, kami disuruh membuat barisan berisi 10 orang, barangkali agar masuknya bisa rapi dan teratur. Kami semua pun duduk di tempat seperti di foto ini sambil menanti giliran untuk naik ke lantai 4 via eskalator.


Setibanya di lantai 4, kami pun disuruh duduk sesuai barisan lagi dan masih tetap harus menunggu untuk masuk ke ruangan “Warming Up” (ngarang sih namanya, haha) lantaran memakai sistem kloter untuk ±300 antrian pertama. Memang ketat banget pengawasannya disana, bahkan yang hendak ke toilet pun harus 5 orang dulu dari barisan berbeda, karena kalau 1 dari 10 orang aja hilang dari barisan, maka akan berpengaruh ke 9 rekannya di barisan yang sama.

Saking lamanya, saya pun diam-diam makan siang disana dan kebetulan sebelum berangkat, saya sempetin bungkus nasi uduk di warung dekat rumah, buat jaga-jaga aja jika audisinya menyita waktu. And you know what.... Pas lagi asik makan, eh Daniel Mananta malah muncul pas di samping saya lagi shooting buat adegan basa-basi gitu. Bagaimanapun, saya sih cuek aja dan tetap melanjutkan makan siang saya (maklum, saya nggak boleh norak disana).

Makanan saya belum habis setengahnya, eeeeh tiba-tiba staf RCTI menyuruh kami untuk berdiri dan bersiap-siap untuk memasuki ruangan Warming Up. Yaudah, terpaksa saya masukin lagi bungkusannya ke dalam plastik kresek yang kemudian ditaruh di dalem tas punggung yang saya bawa. At least, nggak laper-laper amat lah saya pas di ruangan selanjutnya....





















Sekitar jam 1 siang, kami pun masuk ke dalam sebuah aula yang dinamakan ruangan Warming Up. Seperti yang terlihat di foto ini, disana tampak sebuah panggung kecil dengan logo “Indonesian Idol” dan kami pun disambut oleh salah satu alumni Indonesian Idol season sebelumnya, yaitu GIO! Mantan kontestan Idol mewakili Jakarta ini menghibur kami semua yang akan bersiap memasuki ruangan audisi dengan beberapa lagu-lagu hits, baik lokal maupun interlokal. Suara si Gio ini memang “Rock” abis dan mampu menjangkau range vokal yang sangat tinggi sekalipun. Penyanyi yang baru merilis single terbarunya ini pun juga berbagi tips ketika audisi....


(1) Musti punya karakter dan warna vokal yang unik. Meskipun banyak orang yang menganggap suara si Gio ini mirip sama “Ariel NOAH”, tapi justru dia nggak pengen dibilang seperti itu dan membuktikannya dengan memberi sentuhan yang berbeda, contohnya: menyanyikan lagu bernada tinggi (mengingat Ariel kalau nyanyi lebih kedepankan suara rendah) ataupun menyanyikan lagu yang aslinya dibawakan oleh perempuan. Kalau kata Gio, jika dia ikut audisi Idol dan bernyanyi layaknya seorang Ariel, itu sama aja bunuh diri.

(2) Musti benar-benar lepas ketika nyanyi. Maksudnya, jangan sampai ada nada yang ketahan saat bernyanyi, karena selain mempengaruhi pitch control, emosi kita juga nggak bakal keluar. Sebagai seorang penyanyi, kita harus membawa emosi bukan hanya untuk kita sendiri, tapi juga kepada penikmatnya, agar pesan dari lagu yang dibawakan dapat masuk ke mereka semua.

(3) Musti percaya diri. Kalau nggak pede yaa bukan penyanyi namanya. Pede ketika bernyanyi maupun pede dalam berpenampilan. Toh, kita harus bisa meyakinkan juri nggak cuma dengan vokal yang bagus, tapi juga kemampuan untuk menarik perhatian mereka, sebelum nantinya mereka bersedia memberikan kita “golden ticket”.


Gio begitu sukses memikat para peserta audisi dengan berbagai macam fanservice, mulai dari hanya mengiringi dengan gitar dan membiarkan kami semua nyanyi dari awal sampai habisnya lagu, bahkan sampai membuat kuis dadakan dengan 3 orang peserta yang sama Gio disuruh nyanyiin nada paling tinggi dari lagu band REPVBLIK “Sandiwara Cinta” (ada yang cukup menjiwai, ada juga yang saking menjiwainya, sampai fales gitu nadanya, hehehe). Seru banget deh pokoknya sesi Warming Up ini, supaya peserta audisi bisa lupa akan rasa grogi pas berhadapan dengan juri audisi.


Tepat jam 2 siang, akhirnya kami dibawa menuju ruang audisi bernama “Precast Room”.

Oh tapi sebelum itu saya mau memberikan sedikit informasi, bahwa sebenarnya ada 2 babak audisi dimana kita akan nyanyi 2x...

Maksudnya??

Jadi pertama-tama kita harus melalui proses audisi pertama yang namanya “Precast”. Jurinya adalah staf-staf dari RCTI. Mereka akan meminta kita untuk menunjukkan vokal kita maksimal 2 menit. Setelah itu, mereka akan memberikan kita sebuah kartu berwarna. Ada 3 warna dalam setiap kartu: Biru muda (nggak lolos), Kuning (lolos ke babak berikutnya), Merah (lolos, tapi khusus untuk peserta yang kocak-kocak).

Jika kita berhasil mendapat kartu Kuning (kalau di dalam dunia persepakbolaan, agak gimana gitu yaaa), maka kita akan memasuki ruangan audisi utama dimana terdapat juri-juri artis dan ditayangkan di RCTI. Jadi yang kalian suka lihat di TV, mereka semua sudah lolos tahap “Precast” terlebih dahulu, bukan dari awal udah langsung masuk gitu aja. Bayangin, gimana nggak gempor para juri menghadapi peserta audisi yang literally berjumlah puluhan ribu jiwa per hari itu.......


Di ruangan ini, tersedia sekitar 12 bilik yang masing-masing terdiri dari 2 orang juri di dalamnya. Kebetulan, barisan saya ini mendapat bilik nomor 10....... Dan saya dapat tempat paling depan alias urutan pertama!!! Mampus aja saya disitu... Belum sempat saya latihan vokal disana, saya sudah dipersilahkan oleh seorang petugas untuk masuk ke bilik tersebut. Sebelumnya saya berdoa dan meminta semangat kepada barisan saya, semoga bisa lolos nantinya.

Ada 2 juri di tempat tersebut, 1 cewek 1 cowok. Dan saya awalnya menyerahkan dulu kepada mereka, bukti cetakan email konfirmasi dari pihak Indonesian Idol sebagai persyaratan untuk audisi. Kemudian dengan diiringi gitar, saya mulai menyanyikan bait pertama lagu FIREHOUSE “I Live My Life For You” dengan mengambil nada dasar sesuai lagu aslinya “C#”. Dan tau nggak..... Ternyata awalnya saya sempat lupa lirik!! Harusnya di bait awal lagu yang diciptakan oleh dua personil FIREHOUSE, Bill Leverty & C.J. Snare itu seperti ini bunyinya: “♫ You know you’re everything to me... And I could never see... The two of us apart... ♫”, tapi mungkin karena efek grogi, justru di bagian awal saya malah menyanyikan: “♫ You know I give myself to you... And no matter what to do... I promise you my love... ♫” yang notabene adalah bait keduanya! Bagaimanapun, saya cuek aja dan tetap melanjutkan sampai akhir reff (maklum, namanya musisi tetap harus bisa profesional pas tampil, kaaan).

Kemudian saya diberikan kartu berwarna seperti ini...........


Setelah semua barisan saya sudah dapet giliran tampil, salah satu petugas meminta kepada para peserta audisi dari bilik 10, 11, & 12 untuk menuju ke “Result Room”. Saya, Zean, & Rudi pun agak bingung lolos apa nggak, lantaran kami bertiga mendapat kartu yang sama. Yaaa, saya berharap yang terbaik aja nantinya, kalau nggak lolos ya namanya juga pengalaman. Saya nggak mau terlalu berambisi, daripada nanti nyesek kedepannya.


Kami pun bertandang ke “Result Room” dan salah satu cewek yang berjaga di dalamnya meminta untuk mengangkat kartu kami masing-masing. Kebetulan seluruh barisan yang mendapat bilik 10, 11, & 12 mendapat kartu yang sama, which is BLUE!!!! Yaaa, kartu warna biru muda yang berarti..........Kalian liat aja di 5 paragraf sebelum ini...


Yaudah, kami semua balik dengan perasaan yang campur aduk, ada yang sedih, ada yang bingung, dan ada yang B aja (seperti saya). Saya sih senyum-senyum aja karena dari awal ngerasa nggak yakin bakal lolos, apalagi pas tampil di dalam bilik audisi, saya memang agak kurang maksimal.


Kami sebenarnya penasaran, apa sih standar agar kita bisa lolos dari tahap awal tersebut hingga seturunnya di lantai 1, kita bertemu dengan salah satu perempuan yang di bagian dadanya tertempel stiker besar berupa nomor audisi. Kami pun iseng nanya ke dia tentang apa yang bikin dia bisa lolos. Cukup dengan bermodalkan vokal bernada tinggi dan pemilihan lagu yang sesuai dengan gaya kita, maka kita dipastikan lolos, itu sih kata perempuan itu (masalahnya tadi saya juga begitu sih tapi gimanapun, faktor hoki lah yang menentukan).

Karena kebetulan Zean & Rudi ini belum sempat sarapan, jadi mereka bersama saya pun mampir ke Indomaret sekitar JIEXPO untuk membeli makan. Disana saya hanya beli minuman susu kacang kedelai varian cokelat bermerek “Naraya Soyabotol”. Kami pun duduk di depan Indomaret dengan nasi ayam Teriyaki yang masing-masing dibeli oleh teman-teman saya ini, sedangkan saya malah makan nasi uduk bungkus yang sebelumnya belum sempat saya habiskan setengahnya di depan ruangan Warming Up. Dari situlah, kami membahas bahwa juri-juri staf dari RCTI yang begitu “amatir” perihal musik ini rada ngasal ketika menilai penampilan kami & ngasal juga dalam memberikan kartu. Sempet mikir gimana ceritanya mereka nggak meloloskan seluruh barisan dari 3 bilik tertentu. Dan salah satu dari kami pun melihat yang bagus-bagus suaranya & menjangkau nada tinggi rata-rata malah mendapat kartu biru, seperti yang waktu itu nyanyi lagunya BEYONCE “Listen”... Saking dahsyat suaranya, sampai kedengeran ke luar bilik & mustahil sebenarnya kalau dia bahkan nggak lolos tahap Precast. Waktu itu kami masih belum tahu yang lolos itu dapet kartu warna apa.


Setelah itu di jam 15.30, kami balik lagi ke depan tempat awal masuk gedung audisi dan melihat ada salah satu peserta audisi cantik yang memakai kostum pramugari & tertempel stiker "NOMOR AUDISI” di dadanya. Dia sedang diambil gambarnya untuk salah satu adegan, segmen, scene, bumper, atau apalah itu namanya, buat dijadikan konten pas acara audisi Idol yang akan ditayangin di RCTI. Tiba-tiba kami menyaksikan ada beberapa (nggak banyak sih) orang-orang yang diperbolehkan masuk ke tempat audisi. Sempet mikir, “Lah? Apa masih dibuka ya audisinya?”dan mungkin aja kami bisa ikutan lagi untuk kali kedua, meskipun takutnya nggak dibolehin sih. Bisa aja sih ikut audisi lagi besoknya (tepatnya di hari Senin, hari terakhir audisi), masalahnya kami semua nggak bisa dateng pas besok. Saya ada jadwal kuliah S2 di pagi hari (dan ada presentasi kelompok yang mau nggak mau harus dateng dong) lalu ngajar les bahasa Inggris di sore hari, sedangkan Zean & Rudi musti kerja. We were thinking out loud, whether we go there or we go home.

Saya sih orangnya nggak pernah cepat puas dan sadar diri besok nggak ada waktu kesana, maka saya memutuskan untuk nekad ikut audisi lagi, nggak peduli dibolehin atau nggak!!! Sayangnya, Zean & Rudi nggak bisa menemani saya lagi karena harus mengejar jadwal kedatangan kereta mereka menuju Bogor. Mereka berdua pun memberikan semangat kepada saya dan minta saya untuk kabari mereka lolos atau nggak untuk kedua kalinya.


Berbekal kepercayaan diri, saya pun kesana dan menunggu lama lagi. Disana saya berkenalan dengan teman-teman baru saya: Ade, Putri, Kesya, Vita, & Adela. Khusus untuk Ade & Putri, mereka berdua ternyata ikut audisi untuk kali kedua di hari itu juga seperti saya dan dari situlah kami berbagi pengalaman satu sama lain, terutama kepada si Kesya, Vita, & Adela yang baru di jam segini ikut audisi.


Sekitar jam 4 sore, kami semua masuk ke Gedung Niaga dan seperti pas awal saya ikut audisi, kami harus duduk dulu di lantai 1; menunggu untuk dipanggil menuju ke lantai 4; menunggu kembali untuk masuk ke ruangan Warming Up; kemudian ketemu lagi sama Gio Idol yang ternyata masih menghibur para peserta audisi di tiap kloternya (gokil emang nih orang, dari pagi sampai sore masih kuat aja staminanya buat nyanyi).


Dan sekitar 20 menit kemudian (prosesnya memang lumayan cepat dibanding pas di awal, mengingat nggak banyak peserta yang ikut audisi di jam segini), kami semua pun masuk kembali ke Precast Room. Saya berharap semoga saya nggak dapet bilik nomor 10 lagi & senggaknya dapet yang jurinya asik.

Kebetulan saya nggak dapet tempat terdepan lagi dan berada di barisan untuk bilik nomor 2.

No matter what number of the room is, I don’t give a shit and I must get a fucking Yellow card!!!


Dan.... Giliran saya yang masuk ke dalam bilik “cinta” tersebut, dan yang istimewanya adalah..... Saya titipkan gitar yang saya bawa dan memutuskan untuk tampil tanpa gitar & full vocal! Belajar dari pas audisi pertama, memang agak sulit untuk fokus ketika bernyanyi sambil genjreng gitar, apalagi nggak terdapat strap dalam gitar akustik bermotif batik dari kertas kado ini, nyusahin saya dalam menyeimbangkan antara badan saya dengan gitar.


Saya pun disambut oleh 2 orang juri, cowok semua untuk kali ini. Setelah saya memberikan bukti screenshoot email konfirmasinya, saya pun mulai bernyanyi. Dan lagi-lagi, saya bawain tembang andalan saya, FIREHOUSE “I Live My Life for You”! Entah karena saya merasa nyaman ketika bawain lagu keluaran tahun 1995 tersebut atau karena lagu-lagu yang lain saya nggak hapal. Untuk yang kedua kalinya ini, saya benar-benar ngerasa maksimal dan pastinya nggak lupa syair! Tapi belum aja sampai ke bagian reff, para juri malah menyudahi aksi saya dan memberikan sebuah kartu......


Kartu berwarna BIRU!!!


Anjir, nggak lolos lagi dong saya? #lol


Saya pun memberi tahu kepada si Kesya & Vita yang ada di barisan saya bahwa saya nggak lolos lantaran dapet kartu biru. Kemudian saya kasih stimulan untuk mereka berdua yang akan tampil audisi.


Dan ternyata mereka juga dapet kartu warna BIRU.


Lalu seluruh peserta dari bilik 1, 2, & 3 pun melangkah menuju ruang Result Room, ketemu lagi sama petugas cewek itu, dan ternyata semuanya mendapat kartu biru alias nggak lolos babak pertama! Well done, bro!


Saya harus legowo menerima kenyataan 2x nggak lolos dalam 1 hari dan dengan perasaan capek & terbuang waktu serta tenaga, sempat berpikir “Tai juga nih juri-jurinya, asal ngasih kartu aja kayaknya mereka, anjing....”

Yaudahlah, saya bersama Kesya & Vita pun ngobrol-ngobrol sebentar di luar gedung. Si Vita sempat kasih tau ke kami, dia mendengar dari salah satu sumber bahwa Indonesian Idol tahun ini adalah Indonesian Idol yang terakhir diadakan dan tahun selanjutnya tidak akan diadakan lagi. It actually makes sense, since American Idol won’t be held in the future, so does Indonesian’s own. Tapi tetap aja sangat disayangkan, mengingat Indonesian Idol adalah salah satu acara pencarian bakat yang sangat diminati oleh masyarakat. Yaaa, mereka berdua sedikit kecewa sih gagal lolos audisi dan saya sempat menyarankan mereka untuk ikutan audisi Liga Dangdut Indosiar aja #lol. Besok mereka dipastikan juga nggak ikutan audisi besoknya karena bentrok sama jadwal kuliah.



Demikianlah pengalaman saya iseng-iseng mengikuti audisi Indonesian Idol. Semata-mata saya menulis blog ini untuk memberikan gambaran ke kalian seperti apa suasana pas audisi. Terima kasih banyak buat kalian semua yang bersedia meluangkan waktunya membaca postingan ini dari awal sampai habis, mudahan-mudahan bisa jadi referensi buat kalian, deh!


Pokoknya untuk yang mau ikut audisi ajang pencarian bakat serta baik yang lolos maupun nggak lolos ke tahap berikutnya, saya cuma bisa bilang kepada kalian semua: “TETAP #SEMANGAT17 DALAM #WUJUDKAN MIMPI” dan saatnya untuk katakan...

SALAM LEGGO!!






4 komentar:

  1. bener ngga sih bang, kalo pemain idol ini udah di setting sejak awal?

    BalasHapus
  2. krn di atas ada cerita yg nyanyi lagunya beyonce tetep dapet kartu biru?

    BalasHapus
  3. SELAMAT ANDA MENDAPATKAN UNDANGAN RESMI DARI SUMOQQ.COM! Kunjungi Skrg Live Chat nya u/Info lbh Lanjut,Dan Dapatkan Jutaan Rupiah Dengan Cuma-Cuma BBM : D8ACD825

    BalasHapus
  4. gw juga pernah mengalami hal serupa, pas pertamanya gak lolos. terus pas keduanya lolos

    BalasHapus