HERE I GO!! DIERGO!! LEGGO!!
Alhamdulillah pada tanggal 17 Juli lalu, akhirnya anak ke-3 saya telah lahir ke muka bumi dan saya beri nama “Semangat Tujuh Belas”!
Hehehe... Maaf, saya mencoba untuk tidak menjadi mainstream seperti musisi pada umumnya.
Intinya, album ke-3 saya “Semangat 17” akhirnya resmi dirilis juga dan tepat di hari ulang tahun saya (17 Juli)... Sebuah resolusi yang sudah saya rancang dari tahun lalu dan akhirnya terjawab juga. What a life goal?!
Album ini menandai kembalinya saya di industri musik Indonesia setelah 2 tahun vakum lantaran fokus dengan kewajiban saya sebagai mahasiswa a.k.a skripsi. Meskipun waktu itu masih skripsian, tapi bukannya inspirasi kata-kata untuk diketik di dalam suatu metodologi penelitian, eh yang dateng malah inspirasi nada-nada untuk lagu baru saya, ckckck... Maklum, namanya inspirasi seorang musisi itu nongol gitu aja tanpa kita minta, udah kayak rezeki yang jelas beda-beda tiap orangnya. Nggak harus nunggu diputusin pacar untuk bikin lagu sedih yang bikin baper jlebb nyess crott (padahal pacar aja nggak punya, huhuhu).
Kenapa dinamakan “Semangat 17”?
Seperti tadi yang saya bilang di awal, saya sudah merencanakan untuk merilis album ke-3 saya tepat di hari ulang tahun saya, tanggal 17 Juli. Bisa dibilang: mengejar momentum! Menetapkan tanggal rilis suatu album itu bagi saya nggak sembarangan, loh... Malah kalau bisa sih tanggalnya cantik dan unik, seperti pas album ke-2 saya “Wujudkan Mimpi” itu keluarnya tanggal 15.11.15 (15 November 2015), yaaah kayak kalau kita mau dapet momongan, tanggal lahirnya pun bisa diatur asal tetap seizin dokter kandungan.
Kebetulan 17 merupakan angka favorit sekaligus keberuntungan saya. Saya memang punya semacam adiksi terhadap angka 17: dari saya yang lahir di tanggal 17, saat gabung di tim futsal SMP saya memakai nomor punggung 17, bahkan sejak SMP pun kalau beli nomor HP selalu yang di belakangnya angka 17, berlaku untuk beberapa operator telepon yang saya pernah coba.
Nah, saya punya ide untuk menamai judul album saya “Semangat 17” lantaran rilisnya bertepatan pada tanggal 17 + tahun ’17. Kemudian dari situlah saya menulis lagu yang berjudul “17” (bisa dibaca “tujuh belas”, bisa juga “seventeen”). Makna dari istilah “Semangat 17” ini adalah... Mungkin beberapa dari kalian para pembaca blog ini ada yang sudah lewat usia 17 dan mulai memasuki tingkatan hidup selanjutnya, entah itu jadi mahasiswa, pengusaha, maupun pekerja. Intinya sih, biarpun barangkali kita udah ngerasa capek menjalani kenyataan hidup yang makin keras ini, kita musti tetap #Semangat17 dalam #WujudkanMimpi kita masing-masing. Sesemangat para anak muda di usia 17 tahun, sesemangat para peserta lomba acara 17-an, dan sesemangat para pejuang demi merebut kemerdekaan di tanggal 17 Agustus. Nah, bagaimana caranya? Ya dengerin dan beli album #Semangat17 dijamin deh nantinya kalian bisa seperti judul albumnya! (tetep dong jiwa promonya keluar)
Begitupun juga dengan konsep yang diusung untuk album ini: “Sporty Summer”. Jadi saya disitu kan memakai custom jersey timnas Indonesia yang dimana tampak belakangnya yang saking kerennya sampai dipercaya untuk dijadikan sampul album tersebut (Thanks so much Devapi Shop [@devapi.shop] for this sick jersey and make my imagination happen!). Kebetulan logo Nike yang harusnya ada di bagian kiri ditimpa dengan logo pribadi saya #GOTOTHETOP, maklumlah kalau di TV lokal aja nggak sengaja nayangin logo merek luar aja langsung di-blur kayak apaan tau. Alasan memakai jersey untuk konsep album tersebut adalah selain saya belum pernah mengusung itu untuk konsep album/single saya sebelumnya, kebetulan saya sangat cinta Indonesia dan mengagumi semangat timnas sepakbola Indonesia dalam meraih prestasi. Semangat merekalah yang menginspirasi saya dalam pencetusan gerakan #Semangat17 yang kini saya serukan.
Sebagai latar untuk photoshoot di album ini, saya memilih tempat di Pantai Pasir Putih Lagoon Ancol. Sangat mendukung dengan tujuan konsep tersebut: membangkitkan semangat musim panas dan semangat liburan kepada mereka yang sudah mulai masuk sekolah/kuliah/kerja (berhubung rilisnya pas tanggal 17 Juli, dimana masa liburan sudah lewat saat itu). Kalau kalian perhatikan adegan dalam MV untuk title track “17” yang bisa dilihat di bawah ini, bau-bau liburan masih berasa dan banyak anak-anak bersama keluarga berlibur serta saling bermain air disana. Nah dengan MV tersebut, saya mau buat orang-orang kangen dengan masa liburan panjang dan bagaimanpun, mereka musti tetap semangat dalam bekerja biar dapet manfaatnya ketika liburan dateng lagi.
Apa yang membedakan album “Semangat 17” ini dengan album DIERGO sebelumnya?
Oh iya, saya jelasin dulu ya persamaannya (ngeselin ya?)... Sama sih kayak album sebelumnya, dimana semua proses kreatifnya 100% saya kerjakan sendiri, dari mengkonsep seluruh instrument & sound, sampai perihal mixing & mastering.
Namun di album ini, kalian nggak akan mendengar lagi bebunyian drum tam-tam yang (jujur aja bagi saya) terdengar norak.
Hasil aransemen yang terdengar di seluruh trek di album ini bener-bener selayaknya standar studio rekaman meskipun prosesnya tetap saya lakukan di kamar tidur saya a.k.a LEGGO Studio. Kalau di album saya yang sebelumnya “Wujudkan Mimpi” dan mini album bahasa Korea saya “LOVE TO GO” saya masih memakai software Adobe Audition 1.0 keluaran tahun 2001 dimana seluruh layer track disana tidak bisa dikasih plugin dan mau nggak mau semuanya direkam langsung, maka untuk album “Semangat 17” ini saya akhirnya keluar dari zona nyaman dengan menggunakan software Cubase 5!
Dari suara distorsi gitar olahan plugin Guitar Rig 5 yang bikin saya nggak perlu beli efek gitar yang harganya ratusan ribu itu; suara gitar akustik bersenar string dari plugin Ample Sound (maklum, di rumah adanya gitar nylon dan nggak seru buat dipakai rekaman); hingga hentakan drum yang bener-bener realistis berkat plugin EZ Drummer yang sukses membuat saya move on dari drum tam-tam itu. Pokoknya kekasih baru saya, Cubase 5 jelas lebih mudah nan menyenangkan untuk dioperasikan ketimbang mantan saya, Adobe Audition dan mampu memahami keterbatasan perangkat dan biaya. I love you so much, Cubase 5!
Gimana awalnya belajar menggunakan software Cubase 5?
Kebetulan proses rekaman untuk album ini dimulai tepat setelah acara wisuda saya, sekitar bulan Maret 2017. Sebelumnya sambil nunggu wisuda dan sambil ngelamar kerja di beberapa tempat, saya mengisi waktu dengan belajar sendiri cara mengoperasikan Cubase, baik melalui video tutorial di Youtube maupun melalui forum-forum operator rekaman yang menggunakan Cubase (Steinberg, KVR Audio, Gear Slutz, dll.) dan kebetulan semuanya memakai bahasa Inggris (yah untungnya bisa ngerti sih, itung-itung tuntutan juga karena saya lulusan jurusan Pendidikan Bahasa Inggris dan pekerjaan utama saya sebagai pengajar Bahasa Inggris). Kalau misalnya ada satu aja hambatan sekecil apapun itu, pasti saya langsung googling dan cari forum yang membahas itu sekalian cari solusi.
Begitupun saya juga mempelajari teknik Pink Noise yang digunakan saat proses mixing & mastering, dengan tujuan agar porsi dalam seluruh instrumen dalam satu lagu bisa seimbang dan nggak numpuk. Kalau di zaman saya pakai Audition, hasil mixing & mastering-nya ya suka-suka saya, seenak pendengaran aja, dan memang mati-matian sih karena pasti ada noise yang disebabkan oleh suara instrumennya yang saling tabrak. Makanya saya inget, butuh waktu hampir 5 jam hanya untuk mixing satu lagu aja! Bayangin yah pusingnya saat 5 jam dengerin pakai headphone dengan volume 70% dan yaaa satu lagu itu diulang-ulang aja. Maklum sih, saya memang agak perfeksionis orangnya.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg9CdgXJqPsoYBCTDxsywl4bJAYoJ8DA1euWiCNDr6sf8A8qIgPsd3TaaD8qQmZJe57L-9pqEw3tW1zX_zv_gz50gYRaiaMzTYjQJbxJsECyx_tdiIAdhBVKz_cbqwR2kYGwZ7I7NgTjf09/s640/SEMANGAT+17+%253D+CUBASE+2.jpg)
Nah, saat memakai Cubase, saya berkenalan dengan teknik Pink Noise yang dihasilkan oleh plugin Test Generator. Dan butuh waktu berapa lama ya untuk memakai teknik Pink Noise dalam satu lagu, saudara-saudara?
5 menit.
Iya, hanya 5 menit aja! Dulu bisa 5 jam sekarang cuma 5 menit. Lumayan kan sisa 4 jam 55 menit bisa dipakai buat sesuatu yang lebih berguna, ke mall mungkin buat cuci mata liat cewek-cewek hits terus update deh di Instagram Stories biar kayak anak-anak milenial (lah, berguna dari mananya?).
Untuk cara kerja teknik Pink Noise bisa kalian tonton video tutorialnya di bawah ini. Makasih banyak buat Mas Diandra yang sangat berjasa menjadi guru jarak jauh saya dalam menggunakan Cubase ini dan membuat video tutorial dalam Bahasa Indonesia!
Berapa lama proses pembuatan album “Semangat 17” ini?
Dari bulan Maret sampai Juli, 4 bulanan lah... Terhitung pada saat pertama rekaman comeback single “GO! GO! GOYANG!”. Termasuk pas bulan Puasa, sambil isi waktu ngabuburit ya rekaman. Tapi asal kalian tau, 4 bulan bukan waktu yang bentar bagi saya, loh...
Membuat album ini sama kayak membuat skripsi... Banyak revisiannya! Jadi bisa diibaratkan, saya menjadi mahasiswa sekaligus dosen pembimbing yang selalu aja kasih revisi. Belum lagi harus kelar seminggu sebelum tanggal deadline yaitu 17 Juli (sudah menjadi target dan niat untuk rilis album tepat di hari ultah saya).
Seperti tadi yang saya bilang, saya ini cukup perfeksionis saat bekerja sendiri. Di saat ada yang nggak sreg, pasti saya rekam ulang dan lebih banyak di bagian vokalnya sih. Itu sih yang bikin lama... Kenapa begitu? Karena album ini akan saya jual dan orang-orang yang udah bayar nggak boleh dibikin kecewa kalau hasilnya nggak niat.
Tapi jangan berpikir bahwa mentang-mentang saya bikin semuanya seorang diri terus malah jadi egois... Saat kolaborasi atau kerjasama dengan orang lain, Insya Allah saya bisa kompromi, kok. Justru malah jadi impian saya ketika saya beralih sebagai musisi profesional yang punya album di bawah bendera label rekaman sebenarnya, berkooperasi dengan produser musik ternama! Toh, bukan berarti saya mengerjakannya sendiri dan secara Indie kemudian malah jadi idealis gitu, karena lagu-lagu yang ada di album ini menyasar ke semua umur dan saya jamin masyarakat bisa terima, merasa enak pas dengerin, bahkan kalau perlu mereka bisa ikut nyanyi deh.
Oh iya, yang menarik adalah proses mixing & mastering-nya. Selain menggunakan laptop sebagai piranti utama, prosesnya juga dilakukan di 3 tempat berbeda. Pertama pastinya di kamar tidur saya a.k.a LEGGO Studio, apalagi pas nunggu buka puasa dan pas pulang Tarawih. Kemudian di rumah Abang saya di Depok, kala itu saya harus nginap disana karena setelah Subuh saya mau mengurus SIM di kepolisian sana. Dan terakhir di RS Islam, tempat dimana Mama saya dirawat inap karena sakit stroke, jadi sambil jagain Mama saya, saya tetap menjalani proses mixing via laptop.
Nggak ada alasan untuk nggak menunaikan semua prosesnya, karena maklum... Deadline on July 17th, maaaaan!!
Apakah ada banyak hal baru dari trek-trek yang ada di album “Semangat 17”?
Jika di album sebelumnya “Wujudkan Mimpi”, saya anggap sebagai “The Colors of Pop Rock” dimana saya hanya berkutat dengan dua jenis musik tersebut... Maka untuk album “Semangat 17” ini, saya menyebutnya sebagai “EXP3 (Experiment, Exploration, Experience)”.
Banyak percobaan, pengkajian, dan pengalaman baru yang saya lakukan untuk ke-12 trek di album yang menandai kedewasaan saya dalam berkarya setelah 7 tahun hinggap di belantika musik (Indie) Indonesia. Mulai dari mutu aransemennya yang mulai maju dan membaik berkat software Cubase 5 sampai ke genre musik yang beberapanya belum pernah saya usung di rilisan sebelumnya.
Saya terinspirasi oleh sebuah album dari grup band yang sempat menjadi fenomena yaitu “KUBURAN BAND”. Masih inget mereka kan? Itu loh yang punya hits “Lupa-Lupa Ingat” yang kurang lebih liriknya seperti ini: “Ce Aminor Deminor Ke Ge Ke Ce Lagi” ya saya lupa sih abis itu kuncinya apa lagi, hahaha!
Jadi ketika kalian mendengar album mereka yang berjudul “Booming!!” yang keluar tahun 2009 silam, maka kalian akan berasa seperti berada di restoran dengan menu dari berbagai benua, ada masakan Cina, Italia, Afrika, Meksiko, Yunani, dan tentunya Indonesia dong. Begitupun kehebatan di album tersebut, mereka memperdengarkan berbagai macam genre musik, mulai dari musik Rock, Jazz, Reggae, Country, EDM, bahkan sampai Cha-Cha seperti di tembang “Lupa-Lupa Ingat” itu. Kebayang kan nama band-nya aja udah serem, pakai bedak muka sana-sini, dan identik dengan musik Metal, tapi kok mereka malah joget Cha-Cha ke kiri ke kanan gitu? Duh, jadi kangen masa kejayaan acara Inbox, wakakakak!
Nah, di album “Semangat 17” ini, saya bereksperimen dengan aliran musik yang belum pernah saya coba dan pokoknya sangat jauh berbeda dari album saya dulu “Bukan Lelaki Biasa” dan “Wujudkan Mimpi”. Dimulai dari genre HipDut (Hip-Hop Dangdut) di single “GO! GO! GOYANG!” dimana saya sempat membuat kehebohan karena saya yang setelah 7 tahun berada di zona anak band tiba-tiba berganti imej jadi anak dance dan makin menunjukkan kemampuan dalam ngerap. Belum lagi di title track “17” with genre of Trap Hip-Hop yang sebenarnya sedikit mengacu pada musik Hip Hop ala K-POP yang lagi ngetren belakangan ini di Korea sana. Adapula musik Reggae (“Berbeda Itu Biasa”), Jazz (“Hello”), & R&B/Soul (“Heel Turn”). Selebihnya sih Pop, Rock, & Ballad yang masih senada dengan yang ada di dua album saya yang sudah-sudah. Pokoknya, penjelasan mengenai dibalik ke-12 trek di album ini akan saya jelaskan di postingan selanjutnya, ya!
Kesimpulannya ya bisa dibilang... Album “Semangat 17” ini di anggap sebagai album terbaik yang pernah saya bikin.
Album yang membuktikan bahwa saya telah merasakan kedewasaan musik setelah 7 tahun eksis.
Album yang membuktikan bahwa saya telah beradaptasi dengan berbagai macam aliran musik.
Album yang membuktikan bahwa saya telah banyak belajar pengalaman baru demi keluar dari zona asik.
Album yang membuktikan bahwa saya telah bangkitkan jiwa adrenalin dalam menghadapi banyaknya tantangan dan rintangan selama proses produksi.
Dan semuanya saya lakukan 100% seorang diri! Saya akui prosesnya memang berat di awal, tapi tetap berusaha memberikan yang terbaik demi kepuasan dalam bermusik dan tentunya demi kalian semua yang sudah mendengarkan dan mengapresiasi karya saya.
Yuk semuanya dengarkan ke-12 trek di album “Semangat 17” ini dengan klik ➳ http://hereigodiergoleggo.blogspot.co.id/2017/07/download-diergo-3rd-indonesian-album-semangat-17.html
Dapatkan dan koleksi juga CD fisik album “Semangat 17” hanya 20 ribu saja! Kalau mau order, bisa kontak ke Instagram/Twitter saya ➳ @godiergogo
Tetap #Semangat17 dalam #WujudkanMimpi, dan saatnya untuk katakan...
“SALAM LEGGO!!”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar